Semua obat anti nyamuk segala merk yang beredar di pasaran negara
Indonesia berupa obat semprot, obat bakar maupun aerosol/cair mengandung
senyawa kimia berbahaya bagi kesehatan manusia seperti propoxur, transflutrin,
bioaleterin, diklorvos, dalletherine, octachlorophil eter. Propoxur dimasukkan
ke dalam golongan senyawa kimia yang sangat berbahaya karena daya
racunnya yang tinggi, sedangkan diklorvos organoklorin merupakan senyawa pencetus
kanker (karsinogenik). Organoklorin bersifat lipofilida yaitu tidak bisa larut
dalam air tetapi bisa larut dalam lemak sehingga zat ini berpeluang masuk ke
dalam air susu ibu. Bahan aktif dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP),
propoxur (karbamat), dan diethyltoluamide merupakan jenis insektisida pembunuh
serangga.
Indonesian Pharmaceutical Watch
(IPhW) memperingatkan kemungkinan bahaya keracunan syaraf untuk penggunaan yang
tidak hati-hati. Di negara Amerika Serikat penggunaan propoxur hanya diijinkan
terbatas bagi industri perkebunan dan pertanian (para pekerjanya diwajibkankan memakai
masker dan peralatan khusus). Kandungan racun dalam obat anti nyamuk bakar
lebih ringan dibandingkan tipe cair dan semprot karena sifatnya mengusir
nyamuk, meskipun demikian asap yang dihasilkan dapat mengganggu pernapasan.
Penggunaan obat nyamuk bakar harus dilakukan di ruang terbuka. Sedangkan
penggunaan obat semprot dilakukan terhadap ruang kosong minimal 1 jam sebelum
ditempati. IPhW menyayangkan produsen obat anti nyamuk yang tidak mencantumkan
petunjuk yang jelas atas pengaruh obat tersebut dalam kemasannya dimana
komposisinya mengandung racun yang berbahaya.
Tabel 1. Bahan Aktif dalam Obat
Anti Nyamuk Beredar di Indonesia
|
|
Merek
|
Bahan Aktif
|
Baygon (cair, kaleng)
|
Propuxur 4.05 g/L
Transflutrin 0.162 g/L |
Bayer (cair, botol)
|
Propoxur 1 %
Transflutrin 0.04 % |
Mafu
|
Propoxur 2.4 g/L
Bioaletrin 0.24 g/L |
Raid (cair, kaleng)
|
Propoxur 5 g/L
Dichlorovynil dimethylphosphate 1 % |
Raid (cair, botol)
|
Propoxur 0.75 g/L
Dichlorovynil dimethylphosphate 1 % |
Vape
|
Praletrin 0.25 g/L
Sifenotrin 1.105 g/L |
Pro-Vap
|
Diklorvos 200 g/L diencerkan 2.5 -
5 %
|
Hit (cair)
|
Propoxur 8.90 g/L
Diklorvos 8.05 g/L |
Mortein (cair)
|
Esbiotrin 0.18 %
|
Tiga Roda (cair)
|
Propoxur 6.11 g/L
D-alletrin 0.56 g/L |
Ridsect
|
Praletrin 0.183 g/L
Sifenotrin 0.795 h/L |
Source : Indonesian
Pharmaceuticcal Watch (IPhW) 2001
|
Merk Baygon tutup hijau, Vape, Raid dan Mortein
memang non propoxur dan non DDVP tapi keampuhannya sangat diragukan. Obat nyamuk merk tersebut hanya efektif melawan nyamuk Aedes tapi
kurang ampuh dalam membunuh nyamuk Culex sp (nyamuk malam).
Obat nyamuk oles seperti Autan,
sari Puspa/Soffell dan Lavender mengandung racun Diethyltoluamide atau
DEET yang sangat korosif. Coba letakkan Autan/ Sari Puspa/Soffell yang telah
dibuka (keluarkan isinya) dalam wadah plastik atau bahan PVC atau besi.
Lihatlah apa yang terjadi pada wadah tersebut. Lama kelamaan pasti akan rusak
dan bolong kan? Bayangkan jika produk tersebut sering dioleskan pada kulit
kita. Apalagi pada anak balita dan Anda yang memiliki kulit sensitif.
Efek penggunaan obat nyamuk pada bayi dan balita
Efek penggunaan obat nyamuk menjadi lebih berbahaya terhadap
bayi dan balita, karena organ tubuhnya masih belum sempurna, kondisi fisiknya
masih sangat rentan dan daya tahan tubuhnya masih rendah. Bagi anak yang
memiliki riwayat alergi atau asma, resiko bahaya menjadi sangat besar karena
obat nyamuk (terutama jenis bakar) akan menyebabkan batuk-batuk dan sesak
nafas. Racun obat nyamuk masuk ke dalam tubuh melalui hirupan dan saluran
pernafasan sehingga berdampak langsung terhadap paru-paru. Sedangkan obat
nyamuk yang dioleskan pada kulit berdampak terhadap kulit dan tergantung pada
sensitifitas kulit.
Bahan aktif dari obat nyamuk akan masuk ke dalam tubuh, baik melalui pernafasan maupun kulit sampai ke peredaran darah. Kemudian menyebar ke seluruh sel-sel tubuh, masuk ke organ pernafasan, pencernaan, jantung, otak, dan lain-lain. Organ tubuh yang sensitif yang akan merasakan efeknya. Karena obat nyamuk yang lebih banyak dihirup maka yang paling merasakan efeknya adalah organ pernafasan. Sedangkan obat nyamuk oles berpengaruh pada sensitivitas atau kepekaan kulit anaknya.
Bahan aktif dari obat nyamuk akan masuk ke dalam tubuh, baik melalui pernafasan maupun kulit sampai ke peredaran darah. Kemudian menyebar ke seluruh sel-sel tubuh, masuk ke organ pernafasan, pencernaan, jantung, otak, dan lain-lain. Organ tubuh yang sensitif yang akan merasakan efeknya. Karena obat nyamuk yang lebih banyak dihirup maka yang paling merasakan efeknya adalah organ pernafasan. Sedangkan obat nyamuk oles berpengaruh pada sensitivitas atau kepekaan kulit anaknya.
Reaksi yang ditimbulkan bisa terjadi
dalam waktu cepat atau lambat. Pada anak yang tergolong sensitif organ
pernafasannya, begitu terhirup bau obat nyamuk, ia akan langsung batuk-batuk. Ada
juga yang setelah beberapa jam baru terjadi reaksi berupa batuk-batuk. Obat
nyamuk juga bisa menjadi faktor pencetus asma terutama pada anak yang memiliki
keturunan atau bakat asma. Sementara pada anak yang memiliki kulit sensitif, apabila kulitnya terkena zat yang
terkandung dalam obat nyamuk, kulitnya akan menjadi kemerahan. Bisa berlanjut
pada gatal gatal dan lecet.
Solusi paling aman untuk
melindungi keluarga Anda terutama anak Anda yang masih bayi dan balita adalah
dengan memasang kelambu tidur lipat yang praktis atau menggunakan kasur bayi kelambu lipat (khusus untuk bayi baru lahir) atau dipasang tirai pintu anti nyamuk aneka motif karakter kartun dan dilengkapi dengan tirai magnet anti nyamuk untuk jendela atau alat perangkap nyamuk elektrik yang hemat listrik. Keluarga Anda akan bebas obat nyamuk dan bebas racun
berbahaya dan tetap bisa tidur dengan nyaman.
Semoga bermanfaat
Diambil dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar